Hello 34

 I am writing this post one day before my birthday, although that is not my "actual" birthday.

Praise God. I still have the opportunity to live this life. I wish that God will always bestow and shower me with his abundance bless, luck, and love. I wish God grants me a long and prosperous life.

I am 34 years old now. I am still single, have not married yet, and have an excellent career and good relationship with my parents, siblings, boyfriend, co-workers, and friends.  

Next year, I want to take more holidays, study abroad, and have a better career and income afterward; I want to get married to someone I dearly love and who loves me back, not only him but his family too.

I wish my parents are always happy and healthy, meeting good people and working in harmony without much office politics.  

I wish I have a fruitful, prosperous, and healthy year ahead. May God bless me as always.

Jangan........

Jangan nuntut mulu jadi anak, mama gak jadi beliin celana pendeknya, uangnya buat nenek soalnya

Gw: tapi kan udah janji .....  iya deh beli sendiri aja....setelah nangis-nangis, ngamuk, dimarahin, ditampar...

Jangan sekolah SMP, Is...kamu kan ngaji sama saya, masa sekolahnya SMP

Gw: oiya ya..iya deh masuk MTS aja

Jangan masuk sekolah SMA itu, itu mah harus yang pinter, itu sekolah artis, nanti kamu gamampu

Gw: tapi nilai saya cukup, gajadi deh kesian ortu saya nanti ongkosnya mahal

Jangan daftar disitu kuliahnya, uang kuliahnya mahal, daftarnya yang lain aja yang deket aja

Gw: owhh gitu ya, yauda ini tapi lulus lebih murah kok dibanding kuliah di deket rumah, gapapa deh uang jajannya nanti sedikit

Jangan banyak cita-cita Is, kita mah orang susah

Gw: iya engga gapapa

Jangan sama orang kaya, nanti susah ngimbanginnya

Gw: iyaa ngerti gapapa

Jangan kayak orang Indonesia pada umumnya, mikirnya nikah haru cepet

Gw: tapi kan udah 2 tahun.....yauda deh iya

dari sekian jangan akhirnya timbul.....

Jangan kecil hati, kamu bukannya ditolak, cuma waktunya gak pas

Gw: iya nanti dipikirin lagi.................

iyaa..ngerti kok....buat gw semua juga jangan kok......

أنظر ما قال ولا تنظر من قال

   .شاهدت أخبارً من الجزيرة نت في يوم الأحد الماضي،  سمعت المذيع تكلم باللغة العربية

كما عرفت، كاد العربي يستخدم جملة فعلية على كل كتابة و محادسة. جملة فعلية هي الجملة بدأت بالفعل. انا إندونسية، لا أستخدم فعلا في بداية الجملة، و هذه عملية صعوبة  لأفهم العربي بما يتحدثه عندما تعلمت اللغة العربية

 ما أفهم لماذا يستخدم العربي جملة فعلية حتي أجد هذه المحفوظات "أنظر ما قال ولا تنظر من قال".بالمعني  لا ينيغي ان نَرَى  لشخص فقط

   أحيان سنعتقد لتصريح الشخص المشهور بدلا من الشخص غير المشهور بغير النظر المحتويات بما تكلمه او كتبه.  و بالعكس لن نعتقد لتصريح الشخص غير المشهور بدلا من الشخص  المشهور بغير النظر المحتويات بما تكلمه او كتبه.  ولكن هنا في  إندونسيا سأنظر من قال دائما حتي يحصل الأدلة  

 

  

kali ini...tidak

Abang ipar saya sering bilang begini "kalo nganterin Dewa mah sampe surga" artinya menurut yang sama-sama kita berdua pahami dan percaya itu adalah kalau mau menolong orang itu sampai tuntas, sampai kelar, sampai selesai. Lalu kalau sudah selesai balik lagi ke urusan dan pekerjaan sendiri tidak perlu ditengok lagi.  Berdasarkan hal itu saya selalu berusaha sebaik yang saya bisa jika saya  meng"iya"kan untuk orang yang meminta bantuan atau pertolongan , sampai selesai.  

Hal tersebut saya lakukan sehari-hari tanpa beban, gerutu, atau keluh kesah.  Namun, pemahaman saya soal mengantar "Dewa" ini berubah, karena saya baru tau akhir-akhir ini kalau yang butuh bantuan bukan hanya "Dewa"....... saya tidak tahu harus menyebutnya apa, tidak ada kata yang sepadan untuk menggambarkannya.

Semenjak saya "harus" membantu  makhluk selain "Dewa" ini, saya sering gelisah, menggerutu, berkeluh-kesah.  Apa iya saya harus tetap mengantarnya? sampai surga? maaf kali ini tidak bisa.....

Sun Gokong  Mengantar Gurunya mengambil Kitab Suci

PILIHAN

Tulisan ini dibuat malam hari, di salah satu kantor pojokan CSW.


sudah dari tahun lalu saya ingin diam,
sudah dari tahun lalu saya ingin berhenti sejenak,
sudah dari tahun lalu saya hanya ingin menunggu,
sudah dari tahun lalu pula saya ingin belajar untuk menerima.


tapi nyatanya sulit,


sekarang,

saya ingin memulai lagi untuk diam,
saya ingin memulai lagi untuk berhenti sejenak,
saya ingin memulai lagi untuk menunggu,
dan saya ingin memulai untuk TIDAK menerima begitu saja pilihan-pilihan yang datang.


kenapa begitu?

KARNA SAYA BERHAK MEMILIH SENDIRI.


ps: gak tau juga maksudnya apa tulisan ini...efek lembur kali

Warna Diri

Waaahhh sudah lama sekali blog ini tidak terupdate.....

Hasrat untuk menulis (curhat) di blog ini timbul setelah membaca blog seorang gitaris ganteng (gak akan disebut siapa)...hahahah.

Ada tertulis di salah satu postingan beliau kalimat ini yang entah itu barisan sajak, puisi, atau prosa biasa: pandai-pandai mewarnai diri sendiri.

Pandai-pandai mewarnai diri sendiri? beberapa tahun lalu, 2 tahun lalu sepertinya, soal warna-mewarnai diri ini sempat menjadi topik penting dalam hidup saya, beberapa orang sering berpesan kepada saya "hati-hati, jangan sampai terwarnai!" atau pernah juga teman saya berkicau di twitternya yang ditujukan kepada pujaan hatinya "jangan sampai terwarnai!"  yang saya sambut dengan nyinyirnya "apaan sih...ya makanya jangan deket-deket sama bahan murahan biar ga kelunturan".

Sekarang....saya mempersilakan warna apa saja hadir, karena saya sudah bisa  mewarnai diri saya sendiri.

Photo from Google Image

permintaan

Dari dulu, saya percaya, saya adalah orang yang beruntung, hampir semua hal yang saya inginkan, rencanakan, dan cita-citakan terwujud.  Ada yang dibayar kontan saat itu juga ada juga yang butuh waktu menunggu agak lama, ataupun diganti sesuai kebutuhan, tapi pada akhirnya semua tercapai. Sebenarnya, saya ada keinginan lagi, entah ini terlalu berlebihan atau tidak, tapi saya rasa sudah waktunya untuk meminta hal ini.

Tuhan, kalau saya minta si dia yang baik tanpa menunggu lagi, boleh?